Sabtu, 11 Desember 2010

antara birokrasi pemerintah & kebijakan ndewe

birokrasi pemerintah, kata inilah yg paling tidak kusukai. itulah sebabnya,q lebih memilih kerja di perusahaan swasta daripada kerja di pemerintahan. selama hampir 6 tahun, q bekerja di perusahaan media dan q lalui dengan santai, enjoy & apa adanya, so colourfull! memang, birokrasi selalu ada di setiap manajemen & struktur organisasi. begitu juga di perusahaan media tempat q bekerja. tapi hal ini selalu bisa kami atasi, selalu bisa. menurut q, mungkin anggaran yang keluar masuk dari dan ke perusahaan swasta tak mempengaruhi anggaran pemerintah dalam arti positif lho ya, jadi ya selalu ada kebijakan yang ujug-ujug aja muncul sesuka pimpinan perusahaan. ini juga sangat dipahami oleh para karyawan, meskipun kadang bikin puyeng.

tapi saat keadaan memaksa q resign dari perusahaan media, karena menikah dengan teman sekantor, q mulai kerja di kantor pemerintahan sebagai honorer. tempat bekerja yang tidak pernah q idamkan, membayangkan pun jadi HAUS. karena selama bekerja menjadi wartawan, q melihat para staf pemerintahan diharuskan mengikuti perkataan pimpinannya. entah itu benar, entah itu salah. kalo pimpinan sudah bilang begitu, ya itulah yang harus dikerjakan.  meskipun bawahan (misalnya) sudah memberikan masukan dan saran buat pimpinan, kalo pimpinan gak mau? ya derita loe! menurut q ini sangaaaaaaaaat beresiko. karena kalo yg diturutin bener, gak apa2. kalo salah itu lho, ntar malah masuk ke Lapas. gak keren bgt!

di awal q bekerja menjadi honorer, q sudah mulai merasa tidak nyaman. staf pegawai maupun honorer di tempat kerja q yg baru, sangaaaaaaaaaaat tidak disiplin bekerja. ya kalo soal masuk kerja, mungkin q yg paling telat ngantor. karena masih terbawa kebiasaan kerja jadi wartawan, kalo ada acara ato gak ada berita, baru deh bangun hunting. kalo lagi males, bisa buat berita dari tabungan hunting di hari sebelumnya.

selain itu, kebiasaan memiliki deadline kerja setiap hari selama hampir 6 tahun menjadi wartawan, sepertinya tidak dibutuhkan di kantor baru q ini. staf & honorer yg satu bagian dengan q, kerjanya lambaaaaaaaaaaaaaaaan bgt. huh..geregetan jadinya! pekerjaan yg seharusnya bisa diselesaikan hari ini, sengaja ditunda-tunda besok2, biar besok2 ada kerjaan lagi. beda dgn kebiasaan q, kerjaan hari ini ya harus dikerjakan hari ini. tergantung kerjaannya lah. kalo pekerjaan ini memang memerlukan waktu lama, ya gak mungkin sehari 2 hari selesai. tapi minimal, selalu ada perkembangan yg bisa diliatlah tiap harinya.

beda bgt di kantor, lebih tepatnya bagian baru q. ada temen q yg mengerjakan surat kontrak & embel2nya itu sampai 6-7 bulan, belon cair2 anggarannya. kan kasian pihak ketiga dunk. kalo nunggunya sebentar & sesuai prosedur, lebih bagus. nah ini? dah waktunya ngelewatin prosedur, dibikin ribet pula, selalu salah. pekerjaan yang sepele pun benar2 disepelekan, sampe akhirnya di akhir tenggat waktu banyak yang belon kelar, hampir semua malah.

jelas saja q kaget dengan cara kerja mereka yg gak disiplin  & lelet gini. ya meskipun jam kerja q pun gak disiplin, tapi selalu ada saja yg bisa dihasilkan dari bekerja selama 8 jam sehari, lama lho itu! meskipun yg gak selese bukan kerjaan q, tetep j q yg geregetan. koq bisa tu lho cara kerja mereka seperti ini. bukannya kalian pelayan publik, yg harus kerja cepat, biar masyarakat gak bete nunggu? halllooooo?

kesuksesan pimpinan, tentunya karena dukungan bawahan. nah, disini pun q gak ngerti apakah pimpinan q ini sukses ato gak? mengalir j gitu. yang gak konek di q, ternyata bisa mereka konek2an. apa karena mereka sudah biasa bekerja dengan mekanisme seperti yg dikatakan pimpinan q? amburadul lah pokoknya. sejak q disitu, administrasi yg berkaitan dengan tupoksi q ato yg berkaitan dengan wartawan, q bikin dengan sederhana. ternyata pimpinan sangat senang! kenapa? karena beliau gak pernah mikir sampai kesitu. seiring berjalannya waktu, kecurangan oknum wartawan bodrex akhirnya ketahuan. misalkan kami langganan koran sama mereka seminggu sekali (sebulan 4 kali masuk donk). nah, ada diantara mereka yg cuma nyetor 2 ato 3 kali aja seminggu. curang bgt! 

akhirnya skrg di bidang q, q yg terkenal suka ngomel & marah2 ma wartawan & temen sebidang. lha wong g jelas gtu kerjaannya. ntar kalo gak selese, q juga yg repot. karena temen sebidang q jadi minta tolong ma q, padahal masing2 sudah punya bagian kerjaan. kerjaan q jg numpuk. enak bgt! huuuuuuu.... lambat laun mereka mulai menyadari, tepatnya satu orang temen sebidang seh. AA inisial namanya, pekerjaan dan cara kerjanya skrg sudah mulai teratur & cepat selesai lah. meskipun kalo kerja, nunggu q ngomel dulu. kykx anak ne, kalo gak diomelin gak kerja deh. heran juga.

sesekali, sejumlah masukan dan saran q sampaikan kepada pimpinan. tapi hanya 1 dari 5 masukan yg diterima sama dia. yo wes  lah pak. sampean koq yg keteteran ntar. akhirnya terbukti..terbukti! begitu jabatan pimpinan beralih ke orang baru, baru terbukti perkataan q selama ini benar! mereka lamban, gak ngerti administrasi & ada hal2 curang yg q juga baru tau.


pimpinan q yg baru ini sangat disiplin kerja, teliti, sangat birokratis & cakep. hehehe.. hal2 yang ditakutkan temen sebidang q terkuak. setiap hari, ada saja temen sebidang yg kena omel. entah itu karena lelet kerja, sering bolos, gak ngerti administrasi dalam artian sangat parah, hingga kecuekan kerja yg berujung pada ketidaktahuan yang tak bisa ditoleransi pimpinan baru q. 'koq bisa seh kamu gak ngerti ini? bukannya kamu sudah pegawai? bikin surat masuk & surat keluar, biar tutup mata seharusnya kamu sudah paham'.mampus!!!


dihari kedua, kontrak dengan pihak ketiga yang hingga 6-7 bulan belum rampung juga diselesaikan temen q yg satux menjadi pertanyaan pimpinan baru. 'apa saja yang kamu kerjakan selama ini? 6-7 bulan itu bukan waktu yg singkat. apa kata rekanan kalo begini? kamu punya masalah rumah tangga? punya masalah dengan rekanan? ato punya side job diluar, sampe yg kayak gini kudu lama diselesaikan? kenapa pula kamu selalu telat ngantor? kamu tau kan jam kantor jam berapa? setiap hari kamu telat 2 jam!'  mengomel panjang bos baru dengan temen q yg emang suka telat ngantor.


dihari ketiga, pengadaan salah satu fasilitas di bidang q dianggap mengada-ada, karena harga yang tertera sangat tidak sesuai dengan standarisasi yg ditetapkan. 'kamu jangan mengkhayal. ini bukan uang pribadimu, ini uang negara. saya ini sarjana komputer, kamu tidak bisa membodohi saya. saya tau harganya bukan segini, ini jauh..sangat jauh diatas standarisasi. saya tidak mau tandatangani ini, saya tidak mau dapat getahnya, sementara kamu yang dapat enaknya'. inilah susahnya kalo punya meja didepan ruangan bos. hal2 yang tidak ingin didengar, diketahui dengan gamblang.


sementara temen q yg diomelin tetep kekeuh memberi penjelasan yang tidak masuk akal, menurut q lho y. 'pak, saya cuma membantu administrasinya saja. saya ini masih honorer, bukan saya yang menetapkan harga ini. saya juga tidak tahu standarisasi fasilitas ini berapa. kalo begini carax, mending saya mengundurkan diri saja pak. saya tidak mau lagi mengurus yang seperti ini' kilah temen q yg suka kami sebut orang curang. kenapa? karena dia egois, gak ada toleransi & pelit ilmu. maunya dia j pinter, org lain dibiarin bego. halooo..u're 30 years old! gak mungkin kamu gak tau apa2.


'oh,jadi gitu ya? terserah saja kalo maumu seperti itu. tapi tolong selesaikan dulu yang ini, karena kamu sudah terlibat didalamnya. tidak bisa kamu langsung berhenti begitu saja'. q tau, bos baru mulai jengkel ma sifatnya. q jadi gak enak, langsung berdiri dan jalan keluar ruangan. setelah bete diluar, q masuk lagi.


tapi gak lama q dengar pertentangan mereka berdua. 'kamu nantang saya? ayo kita berkelahi diluar kalo kamu mau!'. tuuuiiiiingggg!!!! dengan suara besar, si bos q dengar menantang temen q yg mang punya muka gak bersahabat ini. temen q hanya menjawab, 'oh gak pak. bukan begitu maksud saya'. q lihat temen botak q ini mengibas-ngibaskan tangannya pertanda dia tak mau menantang balik si bos. 'gak ya? kita becanda aja ya?' balas si bos.


pyuuuuuh...serem bgt seh! meskipun temen q ini  tidak begitu q sukai, tapi q tetep gak suka dengan perlakukan si bos terhadapnya. dia itu pimpinan lho. meskipun becanda, sangat tidak etis mengajak bawahannya berantem di depan staf2 lainnya. q mulai gak respek ma si bos ini.


hari keempat, korbannya si RR. honorer juga yg muaaaales bgt ngantor, selalu bolos. 'kerjaan mu apa saja selama ini? notulen ini sudah ada di 4 bulan pertama, ini sudah 4 bulan terakhir. kenapa belum selesai2 juga? kemana saja kamu selama ini? kenapa gak ngantor, gak izin sama saya? apa kamu sudah tidak suka di bidang ini lagi? kalo kamu gak suka bilang aja, nanti saya akan konsultasikan dengan pimpinan untuk memindahkan kamu di bidang lain. saya ingin kamu baik, saya ingin kamu bisa. tolong segera selesaikan perintah saya!'. yang diomelin cuma bisa ngangguk2 kayak ayam metok2 makanan.


peristiwa omelannya selama beberapa hari ini pun berimbas pada isu jelek tentangnya. padahal menurut q, dia ini tidak salah, kecuali di bagian ngajak brantem stafnya. entah mengapa, q dan AA gak pernah kena omelannya. apa kami melakukan pekerjaan dengan benar? tentu saja tidak! tapi kami mengaku kalo kami tidak bisa, bukanx pura2 pinter tapi hasilnya nol, kayak temen2 yg laen. kami mengaku, kalo kami tak pernah diajarin soal administrasi dibawah pimpinan sebelumnya dan mau belajar. kalo dibilangin sekali nyambung, gak kayak temen2 yg laen, belum selesai bos ngomong dah dipotong. 


bos baru q ini pun gak keberatan mengajari q excel. yak..EXCEL! program dasar windows yg gak pernah q mengerti dari dulu, ribet mikirin rumus. ditambah lagi kerja menjadi jurnalis yg membuat kemampuan excel q makin tumpul, karena hanya berhadapan dengan word saja. karena dulu dia pernah q wawancara, itu yg menjadikannya suka curhat sama q. hmmm..mulailah muncul gosip miring yg mengatakan q ne 'anak emasnya'. karena hanya q & AA yg bisa bercanda sama bos baru yg 'dingin' ini. tapi dia jarang curhat dengan AA.
setelah diomelin ma bos baru, temen2 yg lain secara perlahan tapi pasti banget menjauhinya. mereka pindah meja keluar. akhirnya di dalam ruangan tersebut cuma kami bertiga. bos, q & AA. nah si bos ini kan jarang2 keluar, ya pasti interaksinya cuma sama kami b2 aja. q langsung bilang ma AA, kalo mereka ini kerja di perusahaan swasta, mereka tidak akan kaget lagi dengan omelan atasan. seperti q, pernah dimaki2 ma pimpinan karena kerjaan yg salah. itu wajar, salah koq. ato bahkan, mereka ini gak bakalan sanggup kerja di perusahaan swasta, sekian tahun seperti q. bukannya sok seh, itulah resiko pekerjaan. jangan hanya mau uang saja, diomelin gak mau. kita manusia, yg selalu punya salah. anggaplah omelan itu, rasa sayang yang ditunjukkan pimpinan dengan cara lain.

yang q sebel, dia ini kalo curhat laaaaaaaaaammmmmmmaaaaaaaa bgt! tandanya, kalo dia sudah menarik kursi dan meletakkannya di sekitar meja q, hmm..sudah bisa dipastikan dia bakalan curhat panjang, lebar dan lama. jangan pikir dia menggoda q, di pure kerja! curhatan lainnya, sama dengan pikiran q selama ini tentang mereka semua. 'sepertinya saya tidak sanggup disini. kalo ada mutasi, mungkin saya akan minta mutasi', dia putus asa, padahal belum seminggu dia di mutasi di bidang ini. 'saya gak tahan dengan ketidakbirokrasian mereka, saya tidak bisa bekerja dengan orang2 yg sudah lama bekerja, tapi tidak tahu apa2, saya jadi stres', ungkapnya. dua hari berturut2 kemudian, dia telat ngantor. katanya kalo mo ngantor, mbayangin dari rumah punya bawahan yg gak bisa kerja. wkwkwkwkwk...bukan termasuk q y pak!


hari demi hari, perlahan staf yg lain menyadari hal yang sama dengan q & AA. mereka mulai mendekat dan sudah bisa bercanda dengan bos. mereka juga sudah mulai bisa belajar disiplin kerja, meskipun belum maksimal. mungkin juga mereka sadar, apa yg dikatakan bos benar. ya iyalah, yg diomonginnya itu ada dalam UU mua. dimana salahnya? mereka hanya tak terbiasa birokrasi & dah kebiasaan males birokrasi. jatohnya jadi ribet. but thx 2 GOD, yg sudah membuka pintu hati mereka. apa seeeeeeeh? isu q jadi anak emas mulai berkurang, karena mereka semua anak emas buat bos. bukan cuma 1, tapi semua! bekerja itu ibadah, tapi jangan menodainya dengan hal2 yg musyrik. menjadikan uang itu Tuhan! hiiiii...naudzubillah minzalik! semua orang suka uang, tapi bukan begini caranya.

lanjut ciiin, yuu mariii...