Jumat, 05 November 2010

USG 4D

hehehe..satu lagi informasi buat kita mua, ibu2, emak2, tante2... karena takut data ini ilang di laptop, mendingan saya pindah ke blog aja. biar sekalian dapet pahala, ngasih informasi ke sesama perempuan. kali ini, saya ambil lagi informasi dari link 'entah sapa', lupa dah...soal USG 4 Dimensi

USG (Ultrasonografi) dalam bidang kandungan adalah sebagai alat bantu yang cukup banyak manfaatnya dalam membantu dokter dalam menegakkan diagnosa serta melihat kondisi dari janin/bayi (anatomi,detak jantung, katup jantung,aliran darah tali pusat, kandung kencing, lambung dll); letak plasenta, menilai jumlah air ketuban. 

Dari hasil pengukuran bagian2 tertentu dari janin misalnya diameter kepala, panjang tulang paha, lingkaran perut dll. dapat membantu memperkirakan usia kehamilan serta menaksir berat badan bayi. Alat USG yang kebanyakan dipergunakan selama ini adalah USG 2 dimensi artinya hanya dapat mengukur dimensi panjang dan lebar saja (seperti foto disamping). 

Dengan bertambah majunya teknologi sejak kurang dari 10 tahun terakhir ini hingga sekarang muncul alat USG 3 dimensi yang bukan hanya dapat mengukur panjang dan lebar saja tetapi dapat mengukur tinggi. Dengan USG 3 dimensi ini maka dapat melihat kondisi janin dll ibarat melihat foto, sehingga dapat dilihat misalnya kepala bayi seperti seakan2 kepala bayi itu difoto oleh kamera. 

Mata, hidung, mulut, telinga, tangan, badan, kaki akan tampak ibarat foto saja. Untuk lebih jelasnya USG 3 dimensi sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan 18 minggu keatas. Sekarang yang dimaksud dengan istilah 4 dimensi artinya gambaran 3 dimensi (sepertifoto disamping) tersebut dapat dilihat di TV monitor berikut gerakan2 si janin/bayi itu. 

Sehingga hasilnya dapat dicopy ke disket atau VCD dan kita dapat melihat si janin tsb bergerak2 selama masih berada dalam kandungan. Jadi, 4 dimensi itu maksudnya 3 dimensi yang ditambah dengan gerakan2 si bayi tadi. Cara penggunaan USG ini perlu keahlian tersendiri dari seorang dokter spesialis kandungan, mereka perlu menambah pendidikan lagi untuk dapat mengoperasikan alat USG canggih ini, berikut pula alat USG ini harganya cukup mahal sekali, paling murah harganya 800 juta rupiah, sehingga wajar saja harga/tarifnya menjadi mahal. 
 
Tetapi para ibu hamil akan merasa puas dengan hasilnya, karena ibaratnya kita memasukkan kamera video kedalam kandungan karena dapat melihat bayinya bergerak2 hidup seperti film saja (pada yang 4 dimensi, seperti foto disamping). Sebenarnya untuk seorang spesialis kandungan untuk kepentingan medis dengan USG 2 dimensi sudah cukup, tetapi kan kadang2 pasien tidak puas atau tidak mengerti bila melihat hasil cetakannya. 


Apa sebenarnya USG 4D ini? 
Fungsi pemeriksaan melalui USG 4D secara prinsip hampir sama dengan USG biasa. Perbedaannya hanya karena kecanggihan USG 4D memungkinkan lebih detail dan lebih akurat karena kita melihat dalam bentuk ruang (dimensi ketiga) plus gerak. Kalau USG 2D hanya menggunakan dimensi panjang dan lebar, tanpa dimensi kedalaman sementara USG 4D menggunakan empat dimensi sekaligus, yakni lebar, panjang, kedalaman, plus gerak (dimensi waktu).

Bahkan melalui pemeriksaan USG 4D ini, memungkinkan calon orangtua dapat melihat langsung ekspresi muka janin apakah sedang bergembira atau sedih. Selain itu piranti canggih ini memiliki banyak kelebihan di antaranya mengetahui permukaan (surface) anatomi seluruh badan janin lebih jelas mulai wajah hingga kelengkapan anggota tubuh. 

Alat ini bisa pula mengetahui kelainan bayi lebih jelas, bahkan bisa dipakai memprediksi sifat bayi dengan mempelajari perilaku janin yang sehat dan mana yang mengalami kelainan gangguan kromosom dengan melihat mimik muka bayi (fetal behaviour) di kandungan. Kecanggihan ini tentu saja berbeda jika dibandingkan keadaan beberapa tahun yang lalu di mana calon orangtua hanya puas melihat jenis kelamin melalui USG 2D atau 3D.

Kecanggihan USG 4D tidak sampai di situ. Alat ini juga bisa melakukan pemeriksaan Doppler. Pemeriksaan ini memungkinkan sang calon orangtua bisa melihat arus pembuluh darah pada organ-organ penting janin. Sehingga dapat diketahui, apakah janin mendapat cukup suplai darah atau tidak. Hal ini penting untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin sejak dalam kandungan.

Kecanggihan lain yang ditawarkan alat ini, bisa memeriksa jantung janin. Analisis organ jantung menjadi lebih akurat karena alat ini memungkinkan menganalisis jantung dengan gambar yang begitu jelas, bisa bergerak, geraknya bisa dipelankan, diputar, dan diperbesar, sehingga gambar tampil adalah gambar jantung yang utuh dan terlihat rongga dan katup jantungnya. Sehingga sejak dini sangat memungkinkan mengetahui apakah pada jantung janin terdapat kebocoran atau tidak.

Lalu adakah bahayanya penggunaan USG 4D bagi janin yang dikandung? USG 4D direkomendasikan aman karena menggunakan gelombang suara. Tidak ada efek berbahaya pada pemakaian USG. Bahkan, akhir-akhir ini ada yang melakukan terapi perkembangan janin dengan metode acoustic (terapi menggunakan suara-suara musik klasik).

Yang perlu dicermati gelombang suara akan meningkat saat menggunakan arus Doppler tinggi (power Doppler) saat alat sedang melihat arus pembuluh darah janin, kekuatan arus, dan lain sebagainya, otomatis arus Doppler meninggi, ini yang harus dicermati sehingga harus dilakukan orang yang benar-benar ahli dan tidak boleh dilakukan berlebihan, sesuatu yang berlebihan sudah pasti bahaya. untuk screening awal rata-rata baik pemeriksaan USG 2D, 3D ataupun 4D hanya dilakukan selama lima menit. Pemeriksaan akan lebih lama jika dijumpai kelainan.

Kapan sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG 4D? 
Pada prinsipnya sama dengan pemeriksaan menggunakan USG 2D atau 3D. Pemeriksaan menggunakan 4D dapat dilakukan sebulan sekali untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan janin. Karena pemeriksaan USG 4D cukup mahal sebaiknya dilakukan bertahap minimal tiga kali selama masa kehamilan, yakni sekali pada trisemester pertama, pada trisemester kedua, dan sekali lagi pada trisemester ketiga.

Pada trisemester pertama, diperiksa kemungkinan adanya ancaman keguguran dengan gejala-gejala d iantaranya kehamilan tidak berkembang, kehamilan di luar kandungan, kehamilan dengan mola (hamil anggur), perdarahan di balik calon ari-ari. Bahkan, kepastian bayi memiliki detak jantung, kemungkinan bayi lahir kembar, dan kelainan bentuk kepala bisa dideteksi. Tidak itu saja ketebalan tengkuk (nuchal translucency) untuk mendeteksi down syndrome juga bisa dilakukan dengan USG.

Pada pemeriksaan trisemester kedua USG akan membantu melihat bentuk jantung dan sistem saraf pusat (SSP). Kelainan otak, kelainan hydrocephalus (pembesaran kepala), kelainan katarak pada bola mata, kelainan pada rongga jantung seperti bocor, dan ada tidaknya kemungkinan bayi sumbing juga bisa dilakukan. Pada trisemester ketiga kita bisa melihat kelainan janin yang berhubungan persalinan. Misalnya, apakah tali pusat menempel pada plasenta dengan baik, juga kelainan lain seperti ari-ari di bawah atau janin terlilit tali pusat, dan kelainan lainnya.

Dengan mengetahui keadaan janin lebih awal, berbagai antisipasi bisa dilakukan agar kelak ketika persalinan tiba tidak akan membahayakan calon bayi dan ibunya. Selain itu, jika ada ibu rumah tangga yang pernah mengikuti program KB menggunakan spiral dan ternyata spiralnya tertinggal di rahim, dengan alat ini, spiral yang hilang bisa dicari dalam waktu tiga menit, tidak sakit dan praktis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar